Sabtu, 31 Mei 2025

10 KESALAHAN DALAM WEB DESAIN menurut Jacob Nielsen


Jakob Nielsen baru-baru ini membagikan daftar terbarunya tentang 10 kesalahan desain terbesar. Berikut adalah pidato utamanya dari konferensi virtual kami tahun 2021.

 

1.Desain Mobile untuk Layar Besar

Ini adalah contoh spesifik dari kesalahan umum yaitu tidak merancang sesuai media yang digunakan pengguna. Sepuluh tahun lalu, kesalahan sebaliknya justru sering terjadi: desain desktop yang dipaksakan ke perangkat mobile. Situs web yang tampak baik di monitor besar, tetapi ketika diperkecil di ponsel menjadi sangat sulit digunakan.
Sekarang, kesalahan ini sudah jarang terjadi. Tapi sebaliknya, banyak situs sekarang membuat desain yang bagus di ponsel tapi tidak bekerja baik di layar besar. Contohnya adalah menu hamburger.
Di layar kecil, masuk akal karena keterbatasan ruang. Tapi di layar besar, kenapa harus menyembunyikan menu itu? Ikon kecil di pojok layar besar tidak menonjol, dan pengguna lebih jarang menggunakan menu jika disembunyikan seperti itu.

 

2. Gambar Hero Besar di Atas Lipatan (Above the Fold)
Dulu ada kesalahan mirip yang disebut “splash screen”, seperti ucapan “Selamat datang di situs saya” dengan animasi atau gambar yang mengganggu. Untungnya itu sudah mulai hilang, tapi sekarang muncul kembali dalam bentuk gambar besar di atas lipatan layar.
Masalahnya adalah, pengguna tidak tahu mereka bisa scroll karena seluruh layar terlihat penuh. Itu menciptakan ilusi bahwa tidak ada apa-apa lagi di bawah.
Lebih baik langsung tampilkan beberapa pilihan konten atau navigasi agar pengguna tahu apa saja yang tersedia di situs.

 

3. Perpindahan Layout Saat Memuat Halaman
Ini lebih ke masalah teknis. Situs kini sering memuat berbagai komponen dari layanan cloud yang berbeda.
Setiap kali elemen baru dimuat, tata letak halaman berubah dan elemen lain berpindah tempat. Ini mengganggu secara estetika dan juga merugikan pengguna.
Kadang pengguna sedang mengklik suatu bagian, tapi saat halaman bergeser, mereka tidak sengaja mengklik elemen lain karena posisi berubah. Ini menyebabkan frustrasi besar.

 

4. Ikon Tanpa Label

Desainer sering kali menggunakan ikon-ikon umum (seperti ikon hamburger ≡, ikon hati , ikon keranjang 🛒, dll.) dengan asumsi bahwa semua orang akan langsung tahu artinya. Namun, kenyataannya, tidak semua pengguna mengerti maksud ikon-ikon tersebut — apalagi jika digunakan dalam konteks yang tidak umum atau jika audiensnya beragam secara usia dan latar belakang digital.

Contohnya:

  • Ikon titik tiga ( atau …) bisa berarti "menu", "opsi lainnya", atau bahkan "bagikan", tergantung konteks.
  • Ikon panah bisa membingungkan: apakah itu ke halaman berikutnya, mengunduh, atau kembali?

Solusi terbaik: Tambahkan label teks di bawah atau di samping ikon, terutama pada navigasi utama atau fitur penting.

 

5. Layout Bergeser Saat Loading (Layout Shift)

Ini adalah ketika bagian halaman "meloncat-loncat" saat sedang dimuat — misalnya, kamu mulai membaca sebuah paragraf, lalu tiba-tiba teks itu turun karena iklan atau gambar baru saja dimuat. Sangat menjengkelkan, terutama di perangkat mobile.

Ini disebut sebagai Cumulative Layout Shift (CLS) dalam istilah teknis, dan merupakan salah satu metrik penting dalam Core Web Vitals dari Google.

Penyebab umum:

  • Gambar tanpa ukuran yang ditentukan.
  • Font yang dimuat lambat.
  • Iklan atau elemen dinamis tanpa ruang cadangan.

Solusinya: Tentukan tinggi dan lebar untuk semua elemen visual, dan hindari menyuntikkan elemen besar ke halaman setelah dimuat.

 

6. Tidak Bisa Menyalin dan Paste Konten

Beberapa situs memblokir aksi klik kanan atau mematikan fitur copy-paste, seringkali untuk "melindungi konten" atau mencegah plagiarisme. Namun, ini malah menghambat pengguna yang ingin menyalin alamat, kutipan, atau referensi untuk tujuan sah.

Contohnya:

  • Formulir yang memblokir tempel (paste) pada kolom email atau password.
  • Artikel yang tidak bisa disalin bahkan hanya untuk catatan pribadi.

Solusinya: Izinkan copy-paste, dan jika khawatir soal hak cipta, gunakan watermark atau peringatan kecil, bukan dengan memblokir seluruh fungsionalitas.

 

7. Input yang Tidak Fleksibel

Formulir online seringkali terlalu kaku. Misalnya:

  • Nomor telepon harus dalam format tertentu.
  • Kartu kredit tidak boleh ada spasi.
  • Nama hanya boleh huruf, padahal ada orang bernama O'Connor atau María-José.

Desain form seperti ini memperlambat pengguna dan terasa tidak ramah.

Solusinya: Desain form yang fleksibel, toleran, dan "pemaaf" terhadap variasi input. Gunakan validasi yang cerdas dan beri pesan kesalahan yang jelas.

 

8. Teks Kecil atau Kontras Rendah

Banyak situs menggunakan teks abu-abu muda di atas latar putih, atau font kecil karena "estetika minimalis". Ini membuat konten sulit dibaca, terutama oleh pengguna dengan penglihatan rendah atau di layar kecil.

Konsekuensi:

  • Mata cepat lelah.
  • Informasi sulit dipahami.
  • Pengguna cenderung pergi lebih cepat.

Solusinya: Gunakan ukuran font minimal 16px untuk teks utama, dan pastikan kontras warna sesuai standar aksesibilitas (WCAG minimum rasio 4.5:1 untuk teks normal).

 

9. Tautan Menyesatkan dan Tidak Sesuai Ekspektasi

Ini terjadi saat tautan mengarahkan ke sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Misalnya:

  • Klik "Unduh sekarang" tapi malah diarahkan ke halaman iklan.
  • Tautan “Tentang Kami” ternyata isinya promosi produk.

Hal ini menurunkan kepercayaan pengguna dan membuat pengalaman menjelajah jadi buruk.

Solusi: Pastikan teks link merepresentasikan isi tujuannya dengan akurat, dan hindari clickbait.

 

10. Popups dan Overlays yang Mengganggu

Popup sering kali muncul terlalu cepat, terlalu besar, atau terlalu sulit ditutup. Ini mengganggu pengalaman pengguna, apalagi di mobile. Bahkan jika bertujuan baik (misalnya promosi diskon), jika cara penyampaiannya mengganggu, pengguna bisa langsung keluar dari situs.

Solusi: Gunakan popup yang tidak mengganggu alur pengguna. Tampilkan hanya jika ada niat jelas dari pengguna (misalnya saat hendak keluar halaman, atau setelah scroll 70% artikel).

 

 

sumber :

0 comments:

Posting Komentar